Jumat, 20 Februari 2009

Fenomena Langka yang Tidak Biasa

Memasuki tahun astronomi 2009, masyarakat Indonesia disuguhi fenomena langka berupa gerhana matahari cincin. Setelah sembilan tahun lalu, fenomena itu muncul lagi pada 26 Januari 2009. Indonesia adalah satu-satunya wilayah daratan yang dapat mengamati peristiwa alam ini. Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi karena piringan bulan tidak menutup sepenuhnya piringan matahari, hanya sekitar 92 persen. Karena itu, saat puncak gerhana, matahari terlihat seperti cincin yang memancarkan sinar di langit. Bagian tengah matahari tertutup bulan sehingga tampak gelap. Tetapi mengapa fenomena langka ini disebut ”Tidak Biasa”?
Warga Negara Indonesia patut berbangga hati. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan bahwa warga Indonesia dapat menikmati fenomena alam yang langka terjadi di dunia dimana Negara lain sebagian tidak dapat menikmati fenomena ala ini. Penampakan gerhana matahari seperti cincin bersinar inilah yang membedakan GMC (Gerhana Matahari Cincin) dengan gerhana matahari total (GMT). Saat puncak GMT, seluruh piringan matahari tertutupi secara sempurna oleh piringan bulan. Akibatnya, suasana terang akan berubah gelap untuk beberapa saat.
Di Surabaya, warga kampung Pucang Arjo dapat menikmati fenomena ini dengan mata telanjang, karena kota Surabaya tidak terkena dampak langsung dari gerhana matahari cincin. Misalnya sinar hasil dari gerhana matahari dapat merusak mata oleh karena itu pada saat melihat matahari secara langsung pada saat gerhana maka diperlukan kaca mata dari fiber glass.
Tetapi di wilayah Surabaya ini warga dapat melihat peristiwa ini secara langsung tampa takut mata akan mengalami kebutaan. Seperti warga Pucang Arjo yang bernama Ongky,14, sangat menikmati fenomena langka ini dengan menggunakan teropong. “Saya sangat senang Mbak, wong saya bisa lihat gerhana matahari secara langsung tanpa harus lihat TV koq.” Kata Ongky kepada saya. Tidak hanya Ongky saja yang menikmati fenomena ini, melainkan ia mengajak keluarga dan teman-temannya untuk memakai teropong agar dapat melihat gerhana matahari cincin secara langsung.

Gambar Gerhana Matahari dari teleskop
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki waktu puncak GMC paling lama adalah Pringsewu, Lampung, dengan lama fase cincin 6 menit 12 detik. Di Pringsewu, gerhana dimulai pukul 13.19 WIB hingga pukul 17.52. Puncak gerhana terjadi pukul 16.41. Wilayah di muka bumi yang dapat mengamati GMC ini adalah daerah yang dilewati antumbra atau perpanjangan bayangan inti bulan. Pada gerhana kali ini, beberapa kota di Indonesia yang dapat menyaksikan GMC adalah Tanjung Karang (Lampung), Serang (Banten), Tanjung Pandan (Belitung), Ketapang (Kalbar), Puruk Cahu (Kalteng), dan Samarinda (Kaltim).
Jalur lintasan GMC kali ini bermula di Samudra Atlantik di sebelah barat daya Afrika pada pukul 06.06 UT (universal time) atau 13.06 WIB. Selanjutnya, GMC akan terlihat menelusuri bagian selatan Samudra Hindia, daratan Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat laut, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah bagian utara, dan berakhir di Perairan Mindanao, Filipina, pada pukul 16.52.
Jalur gerhana ini terentang sepanjang 14.500 km. Waktu total gerhana yaitu sejak bayang-bayang penumbra bulan mencapai permukaan bumi hingga bayang-bayang penumbra meninggalkan permukaan bumi, 3 jam 46 menit.
Lama puncak GMC atau saat cincin matahari terlihat sempurna hanya 7 menit 54 detik yang terjadi pada pukul 14.58. Kondisi ini hanya dapat diamati di Samudra Hindia di barat daya Sumatera. Lebar jalur bayang-bayang antumbra bulan pada saat puncak gerhana adalah 280,3 km atau sekitar 0,9 persen permukaan bumi. Inilah yang membuat tidak semua daerah dapat menyaksikan GMC. Bahkan, lama fase cincin di setiap daerah yang dilewati antumbra juga berbeda-beda.
Daerah yang hanya dilalui penumbra atau bayangan tambahan bulan akan menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS). Hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana model ini, kecuali Papua akibat saat gerhana berlangsung, matahari sudah tenggelam.
GMS juga dapat diamati di sejumlah negara, seperti negara-negara di bagian selatan Afrika, Madagaskar, India bagian tenggara, Australia kecuali Tasmania, serta negara-negara Asia Tenggara.
Wilayah di Indonesia bagian tengah dan timur dipastikan tidak akan bisa mengamati GMC kali ini secara penuh. Awal gerhana yang terjadi menjelang senja membuat beberapa daerah tidak bisa menikmati puncak gerhana, bahkan akhir gerhana. Namun uniknya, mengamati gerhana pada waktu senja tentu mengasyikkan.
Satu hal yang harus diperhatikan saat mengamati matahari, baik ketika gerhana maupun tidak gerhana, yaitu jangan melihat matahari secara langsung. Aturan ini berlaku baik ketika mengamati matahari dengan mata telanjang maupun menggunakan alat optik, seperti teleskop atau binokuler.
Untuk melihat matahari harus menggunakan alat penapis cahaya yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari yang kuat agar tidak merusak retina mata. Sinar matahari dapat menimbulkan kebutaan temporer hingga permanen. Namun, kebutaan yang terjadi tidak seketika setelah melihat matahari, tetapi perlahan-lahan yang ditandai dengan berkurangnya ketajaman pandangan.
Cara paling mudah dan praktis mengamati matahari adalah dengan menggunakan kacamata yang didesain khusus dan dilengkapi filter yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari. Kacamata model ini banyak dijual di toko peralatan astronomi maupun di internet.
Namun, penggunaan kacamata ini harus memerhatikan kualitas filter yang digunakan. Filter yang berkualitas rendah membuat pengamatan matahari hanya dapat dilakukan beberapa detik yang harus diselingi jeda untuk mengistirahatkan mata selama beberapa menit. Untuk itu, perlu ditanyakan kepada penjual kacamata gerhana ini kualitas filter dan durasi aman mengamati matahari. Jangan melihat matahari dengan menggunakan kacamata hitam biasa. Kacamata hitam umumnya didesain hanya untuk mengurangi silau, bukan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang kuat.
Bagi yang ingin mengamati matahari dengan teleskop atau binokuler, jangan lupa untuk melapisi lensa yang langsung menghadap ke matahari dengan filter matahari. Filter ini juga tersedia di sejumlah toko peralatan astronomi. Jika tidak, pengguna teleskop atau binokuler dapat mengamati citra gerhana dengan melihat proyeksinya. Cara ini dilakukan dengan mengarahkan lensa obyektif teleskop ke matahari dan mengarahkan bayangan yang muncul dari lensa okulernya pada sebuah kertas. Citra gerhana pada kertas itulah yang diamati, bukan melihat matahari melalui lensa okuler teleskop.
Cara lain yang agak sedikit membutuhkan usaha adalah dengan membuat kamera lubang jarum atau pinhole. Kamera dapat dibuat dengan menggunakan kardus yang diberi lubang yang dilapisi kertas aluminium untuk mengarahkan sinar matahari. Pada bagian yang berseberangan dengan sisi kardus yang dilubangi, tempatkan kertas putih untuk memproyeksikan sinar matahari. Citra pada kertas itu yang dapat diamati.
Setelah peralatan untuk mengamati matahari siap, langkah selanjutnya adalah memilih lokasi pengamatan. Pilih lokasi yang memiliki horizon yang luas. Puncak gedung tinggi, gunung, dan pantai merupakan salah satu pilihan terbaik. Namun karena gerhana terjadi sore hari, bahkan di beberapa daerah di Indonesia terjadi menjelang senja, harus dipilih lokasi yang memiliki pandangan bebas ke arah barat. Hindari adanya gedung, pohon, atau obyek lain yang menghalangi pandangan ke arah matahari.
Kendala utama saat mengamati matahari adalah cuaca. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia sedang memasuki puncak musim hujan hingga Februari nanti. Karena itu, awan tipis, apalagi mendung, menjadi ancaman utama dalam menikmati fenomena alam ini.

Bangun Pukul Tiga Agar Tidak Tertinggal


SIDOARJO—Senin 19 Januari 2009 menjadi Senin yang tidak biasa bagi murid-murid kelas IX SMP Negeri 1 Sidoarjo. Pasalnya, pada hari itu mereka akan berangkat ke Pulau Dewata untuk melaksanakan ujian praktik Bahasa Inggris sekaligus melepas kepenatan setelah menjalani ujian akhir semester gasal beberapa hari lalu. Ada delapan kelas IX yang dijadwalkan mengikuti study tour ke Bali ini.
Keberangkatan mereka menjadi spesial karena mereka diharuskan berkumpul di sekolah pada pukul empat pagi. “Baru kali ini bangun jam tiga pagi. Hari-hari biasa jarang bisa bangun pagi. Ini dibela-belain soalnya mau ke Bali,” ujar Verina, salah satu murid kelas IX peserta study tour ini. Murid-murid terlihat sangat antusias menyambut keberangkatan menuju Bali ini. “Sengaja beli makanan ringan banyak untuk dimakan bersama teman-teman nanti,” kata Fahmi, peserta study tour lainnya.
Menurut Sukardi, guru Matematika yang bertindak sebagai ketua panitia, keberangkatan dijadwalkan pagi agar murid-murid dapat memanfaatkan waktu di Bali sebanyak mungkin. Lebih lanjut, menurutnya berwisata ke Bali merupakan agenda rutin SMP Negeri I Sidoarjo yang biasanya digelar setelah murid-murid kelas IX melaksanakan Ujian Nasional. Tetapi, sejak tahun lalu, acara ini dimajukan satu semester agar murid-murid dapat mempraktikkan bahasa Inggris mereka kepada turis-turis mancanegara yang banyak terdapat di Bali. “Mereka dapat lebih berekspresi ketika berhadapan dengan turis-turis tersebut, sehingga kemampuan berbahasa Inggris mereka akan lebih terasah,” ujar pria berkumis ini. Selain itu, diharapkan murid-murid dapat menjadi lebih rileks dalam belajar untuk menghadapi Ujian Nasional mendatang.
Rombongan study tour ini dibagi dalam delapan bus besar yang akan berjalan beriringan selama empat hari ke depan. Masing-masing bus akan diisi oleh satu kelas IX yang terdiri dari murid-murid beserta wali kelas dan guru pendamping. Setiap bus mendapatkan seorang pemandu yang akan menemani mereka selama di Bali. Pemandu merupakan barang baru pada acara ini. Jika tahun-tahun sebelumnya tidak ada pemandu, tahun ini panitia sengaja menyiapkan pemandu untuk tiap-tiap bus agar murid-murid lebih memahami obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi.
Rencananya, rombongan ini akan mengunjungi beberapa obyek wisata terkenal di Bali seperti: Pantai Kuta, Garuda Wisnu Kencana, Museum Kartun Indonesia, Bedugul, Tanah Lot, Tanjung Benoa, serta Dream Land. Di Garuda Wisnu Kencana, peserta study tour akan disuguhi tari Barong. Di sini, peran pemandu akan sangat dibutuhkan, mengingat beberapa murid tidak begitu akrab dengan jenis kesenian tersebut.
Rombongan study tour ini juga dijadwalkan mengunjungi Joger, Jajan Bali, Galuh, dan Pasar Seni Guwang yang terletak di Sukowati agar dapat membelikan oleh-oleh bagi keluarga yang berada di rumah masing-masing. Beberapa guru pendamping bahkan telah berencana untuk membeli bed cover di Pasar Seni Guwang.
Sebelum berangkat, seluruh peserta study tour ini mengikuti shalat Subuh berjamaah yang berlangsung di musholla SMP Negeri I Sidoarjo. Setelah itu, Kepala SMP Negeri I Sidoarjo, Drs. Margono, M.Pd. memberikan sambutan dan memimpin doa bersama. Kemudian, peserta mengecek barang bawaan masing-masing dan berpamitan pada pengantar masing-masing. Beberapa orang tua bahkan menitipkan secara khusus anak mereka pada wali kelas dan guru pendamping yang ikut serta. Pukul 04.45, kedepalan bus tersebut berangkat dari halaman SMP Negeri I Sidoarjo. Dijadwalkan pada Kamis 22 Januari 2009 rombongan ini telah tiba di Sidoarjo pukul lima pagi.

Oleh Ashri Ratnasari

Seorang Pelajar Ciptakan Helm Komunikator

LAMONGAN , Lamongan merupakan Salah seorang pelajar di kota itu berhasil menciptakan helm komunikator yang mampu membuat pengendara motor dan orang yang diboncengnya bisa berkomunikasi saat berkendara tanpa halangan berarti.

Penemu helm komunikator ini adalah Annora Marsha Sunparta, siswi Kelas 2 SMA Unggulan BPPT Al Fattah, Siman, Lamongan, Jawa Timur. Bersama dua temannya, M Zimamul Adli dan Puguh Sasi Rizky Ramadhan, Nora mendesain helm komunikator ini.


Helm khusus itu disebut Helm Komunikator. Yah, sesuai namanya helm ini mampu membuat pengendara dan penumpang di belakanganya bisa berkomunikasi saat berkendara. Lho kok bisa?

Helm standard yang ada oleh penemu Helm Komunikator hanya diberi tambahan membran dari bahan stetoskop yang biasa dipakai dokter. Setelah itu diberi konektor sehingga pembonceng dan pengendara motor bisa saling berkomunikasi saat kendaraan melaju.

Penemu helm komunikator ini adalah Annora Marsha Sunparta, siswi Kelas 2 SMA Unggulan BPPT Al Fattah, Siman, Lamongan, Jawa Timur. Bersama dua temannya, M Zimamul Adli dan Puguh Sasi Rizky Ramadhan, Nora mendesain helm komunikator ini.

Ide awal penemuan yang meraih medali perunggu ajang International Exhibition for Young Investors (IEYI) di Taiwan ini berawal dari pengalaman pribadi Nora. Mulanya, Nora berboncengan dengan ayahnya yang bernama Suparto pergi ke suatu acara. Dalam perjalan menggunakan motor, berkali-kali ayahnya menyempatkan untuk berbincang, hingga harus menolah ke belakang. Nora pun khawatir mengganggu konsentrasi ayahnya dalam mengendarai motor.

Gagasan ini kemudian dituangkan dalam karya ilmiyah remaja tingkat SMA Unggulan BPPT Al Fattah, Lamongan. Dari situ kemudian diikutkan kompetisi tingkat nasional yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam seleksi nasional IEYI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tersebut ide tersebut masuk lima besar.

Kemudian temuan Nora yang diberi nama Communicator Helmed Based on Membrand Vibration atau Helm Komunikator Berbasis Getaran Membran itu diikutkan ajang International Exhibition for Young Investors (IEYI) di Taiwan. Hasilnya meraih medali perunggu tingkat investor remaja internasional. Belum jelas apakah produk temuan Nora ini akan diproduksi massal atau tidak.

Oleh EDI SUGIANTO

TUNTUTAN YANG TELAH TERSELESAIKAN

Setelah hampir 8 bulan pemblokiran jalan pada tol pondok candra karena warga yang tidak terima pada PT Citra Margatama Surabaya (CMS) telah usai. Pemblokiran terjadi setelah adanya kecelakaan yang menyebabkan korban. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 31 juli tahun lalu ini menurut PT CMS, pengembang jalan tol, kecelakaan terjadi akibat kesalahan dari kontainer tersebut. Kecelakaan terjadi saat sebuah kontainer mulai berbelok ke sebelah kanan tanpa
memperhitungkan ketinggian dari pembatas jalan tol tersebut. selain dikarenakan alasan tersebut ,Warga sangat kesal kepada PT CMS karena sudah sekian lama warga menginginkan agar jalan taman asri dilebarkan dan juga saluran air yang tidak juga dibangun namun tidak ada respon dari PT pengembang jalan tol tersebut. karena menurut warga bila saluran ini tidak juga dibangun maka dapat menyebabkan banjir pada beberapa komplek yang berada di dekat jalan taman asri tersebut. selama 8 bulan ini jalan yang diblokir tersebut hanya dapat dilalui oleh pengendara motor saja. Sehingga menyusahkan pengendara mobil untuk melaluinya. Sampai berita ini dibuat jalan di depan taman asri telah dibuka dan dapat dilalui oleh semua pengendara. Hal ini dikarenakan telah terjadi kesepakatan antara warga dengan PT CMS yaitu dengan adanya rambu-rambu yang telah dipasang oleh PT CMS yaang berupa tanda petunjuk.

Oleh Eka Rachmania

TETAP BERANI MESKI BERLABEL MESIN


Merupakan sebuah peningkatan yang signifikan bagi jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industry ITS atas meningkatnya jumlah mahasiswi semenjak tahun 2004 sampai sekarang. Hal ini terlihat semenjak diberlakukannya kebijakan pendidikan, yaitu PMDK regular khusus bagi perempuan yang ingin melanjutkan studinya dijurusan Teknik Mesin. Sabtu, 17 Januari 2009 ”Saya masuk ke jurusan teknik mesin karena adanya PMDK regular”, ujar Ratih A Widuri angkatan 2005 Jurusan Teknik Mesin.
Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 29 mahasiswi dari 150 mahasiswa teknik mesin. Dan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 35 mahasiswi. jumlah yang semakin meningkat ini membuktikan bahwa bukan lagi suatu hal yang tabu bahwa perempuanpun bisa terjun didunia teknik, termasuk teknik mesin yang identik dengan laki-laki.
Dalam melakukan aktifitas didalam kampus, para mahasiswi tetap menjaga martabatnya sebagai wanita yang, hal ini dapat dilihat dengan diadakannya acara khusus mahasiswi didalam kampus.”Kami juga mengadakan acara makan rujak bareng dengan teman-teman mahasiswi satu kampus jika ada waktu longgar”. Ujar Ratih yang juga merangkap sebagai anggota divisi pers teknik mesin itu.
Mahasiswi juga memiliki prospek kerja kedepan yang tidak kalah dengan para mahasiswa didalamnya. Ratih berkata, “Saya pernah kerja lapangan di PT.DOK PERKAPALAN PERAK Surabaya. Didunai industri sendiri, untuk pekerjaan khusus pria diberi prosentase 30% dan sisanya merupakan persaingan terbuka antara pria dan wanita”.

Oleh Kelompok 4

Bangkit Meski Sempat Tertinggal

Surabaya, Sungguh menegangkan pertandingan yang berlangsung kemarin, 9 February 2009 dilapangan futsal PLN ITS antara team dari jurusan teknik fisika melawan PWK yang diprakarsai oleh jurusan D3 mesin untuk seluruh jurusan diITS.

Pertandingan berlangsung meriah dengan sorak-sorai dari masing-masing pendukung team yang saling menunjukkan kemampuan terbaiknya. Team TF tertinggal 1 angka pada babak pertama dengan gol yang dilakukan oleh salah satu pemain dari team PWK. Namun segera setelah peluit babak kedua dibunyikan, team TF menunjukkan permainan yang berbeda, gesit dan taktis. Beberapa pemain TF, amri dan adji menunjukkan beberapa style saat bermain.

Kedudukanpun berhasil disamakan dengan gol yang dicetak oleh Amri, Gol keduapun turun untuk team TF dari sontekan adji. Salah satu pemain TF bernama ires yang mendapat 4 peluang besar dan 1 pinalti gagal dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga kedudukan berakhir 2-1 hingga akhir pertandingan. “ Kami bermain malah hari, sehingga saya kurang dapat melihat permainan secara jelas”, ujar Ires yang dulunya pernah menjadi kapten ditim junior Semen Gresik. Pada putaran pertama ini, score terbaiklah yang akan melaju kebabak berikutnya. Karene permainan masih menggunakan sistem Grup.



Oleh Damar TD